Urgensi Penguatan Pemahaman Sekolah dan Kapasitas Guru BK Terkait Penghapusan Jurusan/Peminatan di Jenjang SMA pada Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka yang dicanangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran membawa beberapa perubahan pada struktur kurikulum setiap jenjang. Pada jenjang SMA, perubahan tersebut salah satunya tampak dari dihapuskannya sistem
pemilihan jurusan/peminatan menjadi pemilihan mata pelajaran agar lebih bisa mengakomodasi minat, bakat, dan aspirasi siswa. Dalam konteks ini, Guru Bimbingan Konseling (BK) memiliki peran penting untuk dapat mengarahkan siswa
menentukan mata pelajaran pilihan berdasarkan minat, bakat, dan aspirasinya.

Pada awal 2022, Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek telah melakukan studi untuk melihat kesiapan sekolah menghadapi perubahan ini pada pelaksana Program Sekolah Penggerak. Hasilnya menunjukkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan sekolah, antara lain melalui sosialisasi, pemetaan minat dan bakat siswa, serta pendampingan dan konsultasi siswa. Namun demikian, beberapa tantangan juga teridentifikasi, antara lain minimnya jumlah guru BK, rendahnya pemahaman guru BK terhadap penghapusan jurusan, serta kekhawatiran perubahan mata pelajaran pilihan oleh siswa.

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, upaya terpenting yang dapat dilakukan adalah penguatan kapasitas guru BK dalam mendampingi siswa, di antaranya melalui penyediaan panduan pendampingan kepada siswa,pelatihan/workshop pemetaan minat, bakat, dan aspirasi siswa, serta optimalisasi peran komunitas belajar. Selain itu, perlu peningkatan jaminan layanan bimbingan konseling kepada siswa baik dengan mencukupi kebutuhan guru BK maupun mendorong sekolah bermitra dengan pihak eksternal (misalnya: universitas,lembaga profesi psikologi, dll). 

Untuk Lengkapnya Silahkan Klik Berikut ini

https://bit.ly/3Q0C8eb